![]() |
Ketua DPRD Manado, Noortje Van Bone saat melaksanakan reses di Kelurahan Ranotana, Kecamatan Sario, Selasa (12/6/2018) |
Manado, BLITZ – Masa reses kedua
tahun 2018 lembaga DPRD Manado, dimanfaatkan para wakil rakyat untuk menyerap aspirasi
masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing anggota DPRD Manado. Tidak
terkecuali para pimpinan dewan.
Ketua
DPRD Manado, Noortje Van Bone menggunakan masa reses dengan menyerap asiprasi
dari masyarakat di Dapil Sario-Malalayang, Selasa (12/6/2018).
Berbagai usulan
dan masukan disampaikan warga mulai dari soal lampu jalan, drainase sampai
urusan akta-akta kependudukan semuanya mencuat dalam reses yang digelar sampai
malam itu.
Para
penanya mulai dari Sonny Kaparang, Telly Kapoh, Mei Lengkong, James Tenda,
Michael Mondigir sampai Ibu Rukiat yang merupakan korban kebakaran menyampaikan
keluhan sambil minta diperjuangkan.
![]() |
Masyarakat yang menghadiri reses Ketua DPRD Manado di Kelurahan Ranotana |
Lampu
jalan ada 12 titik yang padam, juga soal e-KTP yang tidak selesai, juga PBL
yang tidak lagi merata. Kemudian Telly menyampaikan terimakasih kepada ketua
DPRD karena sudah memperjuangkan aspirasi pembebasan lahan dan minta dibantu
soal drainase karena sering banjir. Sedangkan
soal penggusuran rumah di Ranotana dan permintaan tambahan terpal, pengerukan
drainase dan pengaspalan jalan di lingkungan I, minta agar dibantu.
Terhadap
seluruh aspirasi itu, Van Bone menegaskan akan memperjuangkan karena memang itu
adalah kewajibannya, dan nanti akan disampaikan dalam rapat paripurna.
“Dalam
reses semua aspirasi masyarakat ditampung dan diperjuangkan, bahkan langsung
ditindaklanjuti, untuk memastikan apa yang disampaikan dilaksanakan pemerintah,
jika ada yang bisa dibuat pada perubahan APBD dilusulkan untuk dilaksanakan,
kalau anggaran besar akan dimasukan dalam induk APBD 2019 nanti,” katanya.
![]() |
Salah satu warga yang menyampaikan aspirasi dalam reses Ketua DPRD Manado Noortje Van Bone di Ranotana |
Tetapi
kalau soal PBL kata Van Bone, akan diteruskan ke dinas sosial, karena memang
pemerintah punya paramater untuk menentukan lingkungan berhak menerima atau
tidak.
“Kalau
sudah bagus kondisinya, tentu sudah menjadi pertimbangan, karena berarti sudah
bagus,” katanya.
Dalam
reses tersebut, Van Bone didampingi Kepala Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan
Manado, Julises Oehlers, dan Camat Sario Marthen Kapojos.
![]() |
Wakil Ketua DPRD Manado, Richard Sualang saat menjaring aspirasi masyarakat di Titiwungen Utara |
Di tempat
berbeda, Wakil Ketua DPRD Manado, Richard Sualang memanfaatkan waktu reses
dengan bertemu dengan masyarakat Dapil Sario-Malalayang, di Kelurahan Titiwungen
Utara, Rabu (13/6/2018) sore.
Sualang
mengatakan, reses adalah bentuk pertanggungjawaban moral kepada masyarakat juga
memenuhi ketentuan dalam UU nomor 17/2014, untuk melaksanakan kegiatan di luar
kantor atau masa reses.
“Reses
kami laksanakan karena sudah dianggarkan dalam APBD yang merupakan uang rakyat
sehingga harus kami laksanakan, sebagai pertanggungjawaban moral kami kepada
masyarakat,” katanya.
![]() |
Salah satu warga yang menyampaikan aspirasi di reses Wakil Keta DPRD Manado Richard Sualang |
Sualang
yang didampingi Lurah Titiwungen Utara Julia Sanger, menerima keluhan
masyarakat mengenai genangan air yang selalu terjadi di depan halaman Masjid
Miftahul Jannah, setiap kali hujan turun.
Dua
orang yang menyampaikan aspirasi itu adalah Zulkifli Bahetam dan Syawal Freda,
yang minta agar aspirasi itu diperjuangkan, karena sudah berkali-kali
disampaikan.
“Kami
minta supaya saluran air itu diperbaiki agar tidak ada banjir, karena berbau
busuk dan berlemak, kami kuatir banyak virus dan membuat kami sakit, mohon agar
ini diperjuangkan Ketua Richard Sualang,” kata Bahetam dan Syawal.
![]() |
Suasana reses Wakil Ketua DPRD Manado, Richard Sualang di Kelurahan Titiwungen Utara, Kecamatan Sario, Rabu (13/6/2018) |
Atas
aspirasi tersebut, dia menyatakan sebelumnya sudah menyampaikannya kepada wali
kota secara langsung dan disanggupi, tetapi masih berjalan, tetapi mengenai air
kotor yang kemungkinan dari restoran dan hotel, akan diminta agar DLH melakukan
pemeriksaan supaya ada pertanggungjawaban dari pengusaha.
Tetapi
dia mengatakan, dalam waktu dekat, pemerintah ada pembangunan drainase di situ
yang menggunakan dana dari APBN, APBD provinsi dan Manado, jadi warga tidak
perlu kuatir karena semuanya akan berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.
Riddy
Liputan Khusus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar