![]() |
Bupati SWM.(istimewa) |
Melingguane, BLITZ--Bagi masyarakat Sulawesi Utara siapa tak mengenal bupati Talaud. Wanita yang diberi nama oleh TNI membangun desa Beo 42 tahun silam itu, ternyata memiliki nama lengkap Sri Wahyumi Maria Manalip. Nama beraroma ke-Jawaan itu sengaja dihadiahkan prajurit TNI kepada kedua orang tuanya guna mengenang ABRI membangun desa pada masa itu.
"Nama ini memiliki nilai filosof untuk mensejahterakan. Semoga suatu saat anak ini mampu mensejahterakan keluarga dan masyarakat" kenang Sri mengutif ceritera orang tuanya saat di hubungi diruang kerjanya Jumat (25/4/2019) di Melonguane Talaud.
Menurut wanita kontroversial di kalangan masyarakat Talaud itu, filosofis nama tersebut ia buktikan dalam kurun waktu empat tahun lebih menakodai kabupaten kepulauan Talaud. Daerah perbatasan dan kepulauaan di wilayah laut pasifik, ternyata tantangannya luar biasa.
"Disinilah diperlukan keberanian dan nyali seorang pemimpin untuk mensejahterakan masyarakat dan menantang badai dan gelombang" tutur Sri.
Wanita yang tak mengenal kecantikan wajahnya di tampar gelombang laut pasifik yang ganas mengaku ia sempat kehilangan nyawa ketika melakukan kunjungan kerja di pulau Kabaruan. Ketinggian gelombang sekitar empat meter di selat pulau Kabaruan dan pulau Salibabu menjepit jet ski yang ia bawa. Syukur saat gelombang susulan menghantam jet sky yang ia tumpangi ia tidak kehilangan nyali.
"DIselat itu gelombangnya tinggi dan arus berputar. Orang menyeberang diwilayah itu sudah tahu dan hati-hati" kata Manalip.
Walaupun sudah berulang kali nyawanya terancam menjumpai masyarakat yang bermukim dipulau-pulau terpencil di kabupaten Talaud, namun tekat Sri Wahyumi Manalip takan padam membangun silaturahmi dengan masyarakatnya.
Bahkan Jumat (26/4/2019) saat BMKG mengumumkan ketinggian gelombang diwilayah Talaud dikisaran dua meter, bupati wanita pertama ditanah Porodisa itu, nekad menyeberang ke Pulau Miangas dengan jet sky. Pulau Miangas diujung Utara Indonesia, jika ditempuh dengan kapal perintis atau tol laut yang disediakan pemerintah memakan waktu sekitar tujuh sampai sembilan jam. Oleh bupati Talaud durasi waktu dan kondisi laut yang selalu tak bersahabat ke pulau Miangas, akan dia tempuh sekitar tiga jam menggunakan jet sky.
"Ini bagian dari menujukan wanita tidak kalah dengan pria, sekaligus mempromosikan Talaud" tegas Sri Wahyumi Maria Manalip.
Den-Dala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar