![]() |
Jalan nasional di ruas Melonguane-Mala Kepulauan Talaud.(foto:istimewa) |
Talaud, BLITZ-Menilai pekerjaan jalan nasional yang dikerjakan setengah hati oleh PT Kawanua Keramik, di antara Melonguane-Mala yang melintasi RSUD Kepulauan Talaud, serta terlihat tidak adanya pengawasan dari instansi teknis, warga akhirnya menanam pohon pisang di tengah jalan.
Beruntung, warga hanya menanam satu pohon pisang sebagai bentuk protesnya kepada pihak pelaksana dan pemberi kegiatan.
"Yang kami herankan, kenapa hampir selalu, oknum pemilik perusahaan pelaksana ini, selalu saja mendapatkan pekerjaan jalan di Talaud. Padahal tiap pekerjaannya banyak diprotes oleh masyarakat dan DPRD. Tetapi sepertinya sudah menjadi jatah oknum tersebut untuk pekerjaan jalan di Talaud yang datang dari provinsi maupun Balai Jalan," ungkap Ketua LAKI (Laskar Anti Korupsi Indonesia) Talaud Ryan Maariwuth, Senin (24/6) pagi tadi di Manado.
![]() |
Ketua LSM LAKI Talaud Ryan Maariwuth. |
Menurut aktivis yang merupakan tenaga ahli salah satu Fraksi di DPRD Talaud ini, atas dasar keluhan dan laporan masyarakat serta penelusuran yang dilakukan, hal ini siap dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi Sulut dan KPK di Jakarta.
"Hari ini juga laporannya akan kami masukan ke Kejati dan KPK, biar menjadi perhatian bersama dan jangan lagi Talaud cuma jadi tempat para pengusaha atau pihak manapun mencari keuntungan kemudian mengabaikan hak warga yang sudah puluhan tahun menjadi benteng negara di Utara NKRI," tukas Maariwuth.
Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan DPRD Kepulauan Talaud Godfried Timpua mendesak Komisi II yang membidangi persoalan tersebut, untuk memanggil pihak pelaksana bahkan meminta keterangan kepada pihak Balai Jalan Wilayah Sulut untuk menjelaskan lambatnya pelaksanaan pekerjaan jalan nasional yang ada di Talaud.
"Mari kita bersepakat bahwa Talaud sebagai daerah dan komunitas masyarakat yang sampai hari ini setia dengan segenap hati mengawal dan menjaga tapal batas utara negara, harusnya lebih diperhatikan dengan program dan kerja nyata. Bukan hanya sekedar asal ada proyek tetapi dikerjakan secara asal-asalan," cetus Timpua.
Den-Dala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar