![]() |
Ketua Pemuda Pancasila Talaud Sunarto Bataria.(foto:istimewa) |
Melonguane, BLITZ--Usai pernyataan Ketua DPRD, kini publik Talaud digegerkan lagi dengan munculnya surat desakan yang mengatas namakan Lembaga Adat Kepulauan Talaud dan ditanda tangani oleh ketua dewan adat sendiri Arvan Bawangun.
Surat yang tak bernomor dan tanggal tersebut muncul dan menjadi perdebatan seru di ruang publik masyarakat Talaud.
Akibat surat ketua dewan adat tersebut, sejumlah tokoh politik, pengurus ormas dan LSM angkat suara.
Ketua Pemuda Pancasila Sunarto Bataria bahkan menantang Arvan Bawangun untuk debat terbuka.
"Yang bersangkutan tidak paham tata aturan. Lihat saja bahasanya, "memerintahkan" kasih tahu belajar dulu struktur ketatanegaraan dan kedudukan adat dalam kaitannya dengan struktur ketatanegaraan. Saya tantang saudara Arvan untuk debat terbuka," tantang Bataria melalui salah satu media sosial, Rabu (17/7) kemarin malam.
Wakil Ketua DPRD Jakop Mangole SE pun turut bersuara.
"Setiap org yang di beri kepercayaan memegang jabatan adat harus mampu menjadi pengayom seluruh masyarakat adat dan tidak boleh berpolitik praktis atau menjadi partisan," ungkap Mangole.
![]() |
Godfried Timpua. |
Godfried Timpua selaku salah satu pemangku adat Melonguane menyampaikan seruannya yang mengajak semua pihak untuk menempatkan posisinya dalam kondisi ini.
"Selaku Ketua Dewan Adat baiknya menempatkan diri selaku pengayom, penyejuk dan pembawa kedamaian bagi seluruh masyarakat Talaud dalam tataran adat Talaud.
Soal kondisi dan situasi politik, mari kita semua selaku pemangku adat dan masyarakat menyerahkannya kepada pemerintah selaku pihak yang mengurus hal tersebut sesuai kewenangannya," pungkas Timpua.
Den-Dala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar