 |
| Calon legislator terpilih Partai Nasdem (kiri) dan Legislator PDI-P Artly Kountur (kanan).(foto:istimewa/rd) |
Mitra, BLITZ--Pernyataan Penolakan menggunaan Pin emas oleh Calon legislator terpilih Partai Nasdem Minahasa Tenggara (Mitra) periode 2019-2024 menuai tanggapan beragam.
Salah satunya pernyataan Legislator PDI-P Artly Kountur. Dari yang di rilis oleh sejumlah media, politisi PDI-P terkesan sinis dan menyebut penolakan tersebut hanya sebuah sensasi belaka.
Menanggapi pernyataan tersebut Royke Niko Pelleng mengatakan soal atribut PIN anggota DPRD yang digunakannya waktu lalu (sewaktu menjadi anggota DPRD sebelum PAW) diperoleh secara terhormat dan akan dikembalikan secara terhormat.
"PIN itu diperoleh dari institusi dewan bukan permintaan anggota dewan dan waktu diterima, kami belum tahu regulasinya seperti apa namun PIN itu akan kami kembalikan nanti," jelas Pelleng.
Ditambahkannya, bahwa saat dirinya masuk Partai Nasdem dengan semboyan Gerakan Perubahan, maka harus ada yang akan dikoreksi dan dikembalikan keporsi sebenarnya.
Dan memurutnya soal pernyataan Artly Kountur bahwa Partai Nasdem terkesan sok suci atau sok pahlawan serta hanya membuat sensasi dengan mengatasnamakan peduli terhadap masyarakat, itu tidak benar.
"Ini niat tulus dari kami kader Partai Nasdem untuk kabupaten Mitra bukan untuk mencari popularitas sementara yang baru duduk sudah mencari sensasi dengan pepolaritas sendiri dan sok tau," sindir Pelleng.
Tak sampai disitu soal dana SPPD juga ditanggapi legislator partai milik Surya Palloh ini.
"Presiden Jokowi juga sudah menyindir soal legislator yang sering study banding dan menyatakan supaya ada penghematan anggaran, dan itu nantinya yang akan dilakukan partai Nasdem di DPRD Mitra nanti,"ujar Politisi Vokal partai Nasdem ini.
(Christian Soriton/dw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar