
Manado, Blitz - Nasib Tenaga Harian Lepas (THL) Guru yang ada di sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Manado, ternyata hingga saat ini masih kurang mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.
Hal ini dikarenakan, pembayaran honor para THL Guru seperti dianaktirikan, dibandingkan dengan THL tenaga administrasi di perkantoran biasa. Padahal, beban kerja para THL Guru dinilai lebih besar dan bermanfaat.
Hal ini menjadi sorotan Anggota DPRD Kota Manado, Rosalita Manday, dimana beberapa THL guru SD datang ke Komisi IV untuk mengeluhkan terkait persoalan pembayaran honor yang tidak diterima.
Berkaitan dengan keluhan yang diterima ini, dirinya mengatakan bahwa seharusnya pemerintah memberikan perhatian kepada para THL guru, karena mereka merupakan ujing tombak peningkatan mutu sumber daya penerus masa depan bangsa.
"Kami telah mengkonfirmasikan kepada Kepala Bidang SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado, terkait honor THL yang belum cair, dan pihak Kabid menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena bertentangan dengan Perwal," ungkap Rosalita.
Meski begitu, Legislator asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, Pemerintah harusnya membuat regulasi yang bisa mengatasi persoalan ini, karena sangat merugikan dan erat kaitannya dengan kesejahteraan para THL guru.
"Kalau sesuai aturan memang yang bakal menerima honor hanya THL yang memiliki sertfikat mengajar atau memiliki ijasah Sarjana Pendidikan. Meski begitu, Pemkot harusnya bisa mencari solusi terbaik, karena meski tidak memiliki sertifikat mengajar atau titel sarjana pendidikan, beberapa dari guru honor ini, sedang dalam proses pengambilan sertifikat. Ingat para guru ini bekerja untuk mencerdaskan," ujar Srikandi asal dapil Singkil/Mapanget ini, yang turut diamini Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Manado, Bambang Hermawan, sembari menambahkan agar pihak sekolah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait perekrutan THL Guru.
(Fangky)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar