PYR: Mengedepankan Aturan dan jangan lupa selalu melibatkan Tuhan diatas segalanya
![]() |
Calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Franky Donny Wongkar (FWD) dan Pdt Petra Yanni Rembang (PYR) saat menerima SK Partai PDIP.(istimewa) |
MINSEL, BLITZ--Penetapan Bakal Pasangan Calon kepala daerah baik Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, juga walikota dan wakil walikota dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sudah dilakukan Ketua umum Megawati Sukarno Putri bagi srjumlah daerah.
Khususnya Calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Franky Donny Wongkar (FWD) dan Pdt Petra Yanni Rembang (PYR) terlihat intensitas konsolidasi dalam Semangat Perubahan untuk Minsel.
Tahun 2020 ini PDIP mengusung figur Politisi dan Religius yang menjadi warna tersendiri bagi Pasangan calon dari PDIP ini.
![]() |
Pdt. Petra Yanni Rembang MT |
Menurut Calon Wakil Bupati Minsel Pdt. Petra Yanni Rembang MTh ( PYR ) ditemui awak media dikediamannya, mengakui memahami Politik sesuatu yang baik dan mulia.
"Asalkan dibawah dengan orientasi melayani masyarakat, menjadikan setiap kebijakan itu Pro Rakyat dalam pengambilan keputusan selalu memikirkan kepentingan rakyat, dengan mengedepankan aturan dan jangan lupa selalu melibatkan Tuhan diatas segalanya karena setiap langkah kita Tuhan yang tau," ujar PYR Sabtu (18/7).
Lebih lanjut Petra yang juga sebagai Wakil Ketua Sinode GMIM mengisyaratkan tugas pelayanan dan pemerintahan adalah satu tujuan yaitu Melayani untuk Kepentingan Banyak orang.
"Hal yang mulia ketika masuk dalam politik harus berorientasi pada Pemberian diri untuk melayani demi kepentingan banyak orang bukan diri sendiri saja. Maka Roma 13 : 4 mengandung makna bahwa pemerintah adalah Hamba Allah ini menjadi nyata dalam pemerintahan yang melayani masyarakat untuk kesejakteraan bersama," tyturnya.
![]() |
FWD dan PYR |
Adapun menurutnya secara aturan organisasi itu jelas dan gamblang diatur lewat Juklak dan Juknis Gereja tinggal bagaimana proses dan tahapan dalam Pilkada ini.
"Proses ini harus terus dilaksanakan karena jangan lupa Gereja akan mengatur terkait tugas Struktural namun melekat juga pada tugas Fungsional. Ini semua ada mekanisme dalam organisasi," katanya.
Menutup pembicaraan dengan awak media Rembang menyatakan, kunci dari pelayanan publik adalah melayani dengan kasih dan hiduplah dalam damai dan sukacita dengan semua orang.
"Apapun kata orang tentang kita, semakin dihambat maka akan semakin merambat karena Hal yang sementara dan akan dibuat nanti di daerah ini adalah hal-hal yang baik untuk Kebenaran dan Keadilan serta kesejaktraan masyarakat luas," tutupnya.
Herdy Wauran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar