MINSEL, BLITZ--Sikap tidak terpuji dan arogan ditunjukkan istri perangkat Desa Blongko Kecamatan Sinonsayang.
Sempat mencuat dan viral di media sosial, persoalan ini menuai sorotan dan kecaman warga.
Sikap tidak terpuji istri Sekdes Blongko berinisial SM tersebut dinilai warga sudah sangat keterlaluan dan sangat meresahkan warga desa.
Selain arogan, menurut warga setempat istri Sekdes Blongko ini diduga sering memperlakukan dan melontarkan kata-kata kasar seolah meremehkan warga yang hendak mengurus keperluan admistrasi dan surat-surat kependudukan.
Salah satu Korban Geby Kapoyos, warga Jaga VIII Desa Blongko Kecamatan Sinonsayang merasakan sendiri perlakuan tidak terpuji istri sekdes tersebut.
Kronologis kejadian dijelaskan Geby, berawal saat dia bersama ibunya yang merupakan anggota BPD Desa Blongko, mendatangi rumah Sekdes Alfrits Durand dengan maksud hendak mengurus surat keterangan keringanan pembayaran semester adiknya Yesi Krisdia Kapoyos yang saat itu adalah batas akhir pemasukan surat tersebut.
Berharap mendapatkan keperluannya, Geby bersama ibunya pun datang kerumah Sekdes Alfrits Durand, namun kenyataannya sungguh jauh berbeda dengan yang diharapkan justru kedatangan mereka malah mendapat sambutan yang tidak beretika dari istri sekdes tersebut.
"Ketika hendak menyampaikan maksud kedatangan kami kepada sekdes Alfrits Durand, tiba tiba dia (SM, red) langsung membentak kami dengan kata-kata yang tidak santun dan bermoral. “Ngoni pe mama so talalu…BPD nda war…BPD nda onta" (Mama kalian sudah terlalu. BPD tidak jelas. BPD tidak punya pikiran)," aku Geby kepada sejumlah media.
Kekecewaan Geby dan keluarganya makin bertambah manakala meski akhirnya mendapatkan surat keterangan tersebut, namun surat keterangan tersebut tidak bisa digunakan akibat website yang dituju telah menutup penerimaan secara online.
"Karena kejadian itu akhirnya kami sudah terlambat memasukan berkas," ujarnya.
Padahal menurutnya, kejadian tidak beretika dan bermoral istri sekdes tersebut justru disaksikan langsung Hukum tua Desa Blongko Donald Rattu dan Sekdes Alfrits Durand yang juga adalah suaminya.
Namun sangat disayangkan pihak keluarga korban dalam kejadian ini justru tidak mendapat pembelaan dari Hukum Tua dan Sekdes.
"Bahkan seolah-olah ada pembiaran yang dilakukan Hukum tua Donald Rattu dan Alfrit Durand dengan tidak beraksi sedikut pun," sesalnya.
Bahkan menurut Geby, Hukum Tua pun tidak berani menegur istri sekdes dirumahnya.
Berangkat atas kekecewaan dan perlakuan yang tidak menyenangkan tersebut, korban bersama keluarga rencana akan membawa peristiwa tidak beretika dan bermoral ini kerana hukum.
“Sebagai warga desa seharusnya kami mendapat pelayanan yang baik dari mereka sebagai aparat pelayan masyarakat. Namun ini justru kami mendapat perlakuan yang tidak manusiawi oleh seorang istri sekdes dengan membentak dan memaki kami. Saya benar benar kecewa," tegasnya.
Sementara itu saat diklarifikasi langsung Sekdes Alfrits Durand, mengaku memang terjadi adu mulut antara istrinya dan korban karena ada kesala pahaman.
“Memang sempat saling adu mulut. Tapi semua sudah selesai. Dan sore itu juga saya langsung menemui mereka untuk menyerahkan surat tersebut sekaligus meminta maaf atas kejadian tersebut," aku sekdes Alfrits Durand.
Herdy Wauran/rd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar