MINSEL, BLITZ--Konsolidasi dan sosialisasi pengurus komunitas pendukung Olly Dondokambey dan Steven O. Kandouw (ODSK) dan Franky Donny Wongkar - Petra Yani Rembang (FDW-PYR) terus dilakukan meski pertarungan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan masih tersisah 115 hari lagi.
Terpantau Senin (15/10) siang para pendukung dan simpatisan FDW-PYR "memerahkan" ruas jalan Raanan Baru Raya Motoling Barat dengan bendera PDIP bahkan juga massa pendukung.
Dengan sorakan nyanyian yel-yel Perubahan bersama komunitas milenial Tornado "Torang Raanan Manado" FDW-PYR longmars menuju tempat kosolidasi.
Terpantau situasi saat berjalan teriakan kemenangan terus diteriakkan.
Ini menandakan semangat perubahan sangat nyata diinginkan masyarakat.
"Minsel Perubahan" adalah sebuah Jargon yang di miliki FDW-PYR dan itu menghasilkan daya tarik kepada masyarakat untuk lebih dekat dengan pasangan FDW-PYR.
Mantan wakil Bupati Sonny Tandayu yang juga sebagai ketua tim kampanya dalam sambutanya mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu ragu dengan pasangan ODSK dan FDW-PYR.
"Pasangan FDW-PYR adalah pasangan yang sangat jelas, jadi kita tidak usah ragu dengan pasangan ini. Dalam status Keluarga mau pun dalam pendidikan sangat jelas FDW bertitel Sarjana Hukum, Pak Pdt Rembang Mth apalagi dalam pasangan sudah sangat jelas, tidak gonta -ganti tidak ada kepalsuan dalam status kedua pasangan tersebut semua jelas, tidak seperti yang lain ijazah palsu," kata Tandayu di ikuti sorakan Masyarakat.
Tandayu juga mejelaskan bahwa kedua pasangan ini juga adalah seorang Hamba Tuhan.
"Pak FDW adalah seorang Penatua dan Pak Petra adalah seorang Pendeta, maka dari itu lebih baik kita berjalan bersama hamba Tuhan dari pada berjalan bersama Hamba Uang," tutur tandayu sembari tersenyum.
Dikesempatan yang sama, Calon Bupati FDW saat memberi sambutan mengingatkan pentingnya arti sebuah tujuan. Sebab jika tidak memiliki tujuan maka pasti menginginkan untuk mencapai tujuan itu.
“Tujuan kami FDW-PYR dalam menuju pertarungan pilkada ini semata mata bertujuan untuk memperbaiki apa yang kurang baik dalam tatanan saat ini," ujar FDW.
Menurutnya, sudah diketahui bersama dan sudah menjadi rahasia umum dalam tataan birokrasi yang sangat jauh memihak kepada rakyat apalagi berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan yang seharusnya di perhatikan namun fakta berkata lain.
"Salah satunya Penghapusan beasiswa, pengurangan angaran BPJS bahkan pemborosan anggaran APBN dengan memblanjakan sebuah bed cover dan meja dengan ratusan juta rupiah," singgungnya.
Dan yang lebih miris lagi menurut FDW dimana selama kurang lebih hampir lima tahun fungsi dari tugas sebagai seorang wakil bupati seakan dipasung.
Herdy Wauran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar