![]() |
Coffe morning wartawan biro Minut bersama Pihak RSUD Walanda Maramis.(foto: ist) |
MINUT, BLITZ--Pembangunan proyek fisik dan alat kesehatan (Alkes) di RSUD Maria Walanda Maramis Minut yang mencapai Rp3,8 miliar, masih menjadi pertanyaan masyarakat.
Menanggapi pertanyaan masyarakat tersebut, akhirnya Dirut RSUD Maria Walanda Maramis, dr Sandra Rotty langsung angkat bicara dengan mengundang wartawan biro liputan Minut lewat kegiatan coffe morning yang dilaksanakan pada Jumat 15 Januari 2021 di ruang rapat rumah sakit itu.
Dalam pertemuan itu, Sandra menjelaskan semua pertanyaan masyarakat masyarakat, baik dari pembangunan fisik hingga penyediaan Alkes pada bangunan Instalasi Bedah Sentral (IBS) untuk ruangan operasi pasien Covid-19.
"Bangunan ini sudah ada dan kita tinggal manfaatkan untuk ruangan ini. Ruangan operasi pasien Covid-19 memiliki fasilitas tekanan negatif dan helpa filter dimana baru RSUD Prof Kandouw Malalayang dan Minut yang memilikinya. Fungsinya nanti akan menyaring udara dalam ruangan dimana ketika keluar atau dibuang nanti sudah bersih tanpa virus," jelas Sandra.
Dijelaskannya, penyediaan proyek fisik dan Alkes ini berasal dari Dana Insentif Daerah (DID) tahun 2020. Anggaran Rp3,8 miliar ini dibagi menjadi beberapa kebutuhan RSUD diantaranya pengadaan lif sekitar Rp900 juta, proyek fisik Rp1,1 miliar dan sisanya Alkes senilai Rp1,8 miliar berupa diantaranya negatif ekspreser sebanyak 6 unit.
"Nantinya proyek ini semua akan diperiksa oleh BPK dan juga Kejaksaan Negeri Minut. Saya siap diperiksa soal proyek ini," tandas Sandra.
(Nicky Salu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar