SULUT, BLITZ--Kedatangan Presiden Joko Widodo untuk kesekian kalinya adalah pertanda baik bagi masyarakat Sulawesi Utara (Sulut). Dengan bermodalkan eratnya kerukunan antar umat beragama, rakyat Sulut percaya Presiden yang akrab disapa Pak Jokowi mampu meruntuhkan tembok penghambat perdagangan.
Salah satunya pintu gerbang kebijakan Ekspor-Impor di Sulut khususnya bakal di buka. Hal ini juga tak lepas dari kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw yang terus bersinergi dengan Presiden Joko Widodo
Sebagaimana arahan Presiden bahwa sudah saatnya kebijakan nasional lebih terbuka dan berbagi secara merata, dengan menjadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Manado-Bitung sebagai gate Ekspor-Impor baru di Indonesia.
Menurut Akademisi serta Ekonom DR Gerdi Worang menilai bahwa sinergitas ini tercermin dari apa yang dilakukan oleh Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Korea selatan Park Chung Hee, yang merupakan pemimpin pelopor kemajuan di Negaranya.
Dimana dengan filosofi yang sama bahwa majunya suatu negara tidak lepas dari kepemimpinan pimpinan negara itu sendiri. "Jokowi memilki itu, tak bisa dipungkiri Presiden Joko Widodo adalah seorang pembangun fundamentalis yang mengkokohkan ekonomi berkeadilan, sehingga Bangsa Indonesia bisa masuk jadi negara maju," ujar Worang.
Selanjutnya hal senada diungkapkan oleh Vence Pinontoan dimana
Percepatan pembangunan di Indonesia timur amat di tentukan oleh dibukanya kran ekspor import dari Sulut. Karena pertumbuhan ekonomi akan sangat di pengaruhi oleh perdagangan dan investasi itu sendiri.
"Tak bisa dipungkiri saat ini dari seluruh konsumen, tidak percaya akan terjadinya perang dagang. Dan kemungkinana juga mereka tidak mudah merasa kehlangan pekerjaan. Karena arus perdagangan kuat apabila perdagangan antar kepulauan dapat berlangsung secara berkesinambungan dan ini adalah keadilan negara bagi rakyat," Ucap Pinontoan.
Lanjut dikatakan Pinontoan bahwa kita jangan terlalu takut dengan isu ancaman kedaulatan negara dari sekelompok orang yang tidak ingin Indonesia maju. Dan kita jangan terjebak dengan kooptasi kebijakan monopoli perdagangan di Indonesia.
Amat terlebih kita harus berani mendorong pengusaha dalam negeri dan daerah ikut bersaing di dunia internasional. Diketahui daerah Sulut sejak dahulu adalah jalur perdagangan dunia dan jalur maritim dunia, dan sekarang menjadi jalur utama digitalisasi Dunia.
"Artinya kita harus belajar dari Negara Cina dan Korsel. Dimana kedua negara ini mampu membangun kota perdagangan berkelas dunia selang dalam 1 dekade atau 10 tahun. Sehingga dengan berkaca dari kedua negara ini, saya yakin Presiden Joko Widodo mampu mewujudkan Indonesia memasuki babak baru sebagai negara yang diperhitungkan. kuncinya menjadikan pelabuhan sebagai pusat gate eksport impor indonesia," terang Pinontoan.
Dengan eksport impor dibuka di Sulut maka daerah di sebagian Indonesia timur akan turut berkembang khususnya pada sektor pariwisata.
senada juga diungkapkan oleh Drs ASP Mongan MpD, sebagai tokoh pendidikan. Menurunya pendekatan pembangunan di Sulut sangat membanggakan.
"Ini bisa dibuktikan dengan terbangunnya sektor industri pariwisata dan terbangunnya industri kesehatan serta terjadinya percepatan pembangunan infrastruktur di Sulut karena tangan dingin Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw. Ini pertanda bahwa dengan menjadikan Sulut sebgaai pusat pertumbuhan dan perdagangan dunia, saya kira SDM di Sulut akan mampu bersaing di bawah kepemimpinan ODSk, dengan dukungan dari presiden Ir Joko Widodo. Karena hasrat untuk membawa perubahan Indonesia menjadi negara maju hanya ada di tangan presiden," tandas Mongan.
Penulis: Ronald Sumakul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar