RATAHAN,BLITZ-Ada informasi terbaru soal Tersangka (TSK) pencurian sapi 'Doger sapi' diwilayah Minahasa Tenggara (Mitra), ternyata salahsatunya adalah resedivis pembunuhan tahun 2000.
Hal ini terungkap setelah Tim Reskrim Polres Mitra mendalami pemeriksaan terhadap tiga orang tersangka masing-masing MS alias Samudra (39) warga Ratatotok, EMN alias Neno (28) warga Touluaan dan CD alias Candra (45) warga Siau Timur yang ternyata seorang resedivis.
Dari keterangan para tersangka diketahui, aksi mereka dilakukan sejak bulan Januari-Agustus tahun 2022 dengan lokasi pencurian sapi diwilayah Raratotok, Belang, Pusomaen dan Ratahan seluruhnya berjumlah 32 ekor sapi sesuai dengan hasil laporan polisi yang dikumpulkan di 18 TKP (tempat kejadian perkara) didaerah ini dengan upah hasil curian dihargai 2 juta sampai 3 juta per ekor.
Kapolres Mitra AKBP Ferri Sitorus SIK dalam keterangan Persnya dihalaman kantor Mapolres Mitra menyatakan bahwa jika masih ada peristiwa kehilangan ternak dengan indikasi pencurian, segera dilaporkan ke petugas kepolisian terdekat.
"Kami akan segera merespon laporan masyarakat terhadap laporan seperti itu seszai dengan moto saya (KAPOLRES,red) 'Cegah Jo'," ujar Sitorus dihadapan sejumlah wartawan Senin, (08/08/2022).
Pada hari itu juga sebelumnya, Kapolres Mitra AKBP Ferri Sitorus SIK juga menyerahkan penghargaan kepada sejumlah tim resmob Polres Mitra pimpinan Kanit II AIPDA Ronald 'Letu' Tampomuri atas keberhasilannya dalam membongkar sejumlah kasus kriminal yang terjadi didaerah ini.
" Yang berhasil dalam tugas akan diberi penghargaan sementara yang lalai dalam tugas tentunya akan diberi hukuman," kata Kapolres Sitorus.(Devon Pondaag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar