MOLOMPAR,BLITZ-Penyakit demam berdarah banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, termasuk di Indonesia. Demam berdarah masih menjadi salah satu masalah utama kesehatan yang dihadapi masyarakat Indonesia. Penyakit yang disebarkan oleh virus dengue ini pernah menjadi masalah kesehatan dengan kasus tertinggi di Indonesia dalam rentan waktu 1968 hingga 2009.
Hingga kini pun pemerintah Indonesia masih memerangi demam berdarah yang menyebar saat memasuki musim penghujan. Salah satu cara pencegahan yang dilakukan untuk mencegah penyakit demam berdarah adalah dengan melakukan fogging atau pengasapan.
Pemerintah Desa Molompar juga demi menjaga warganya,langsung melaksanakan fogging diwilayah ini.
"Pelaksanaan fogging tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Perlu adanya koordinasi dengan puskesmas setempat. Fogging yang tidak dilakukan sesuai aturan akan memberikan hasil yang sia-sia dan bahkan bisa membahayakan kesehatan," ujar Hukum Tua Novie Jowangkay.
Ditambahkannya, bahwa fogging harus dilakukan pada waktu yang tepat. Nyamuk Aedes Aegypti aktif pada pukul 08.00-11.00 dan sekitar pukul 14.00-17.00. Sehingga, pada waktu aktif itulah nyamuk beraksi mengigit manusia. Jika melakukan fogging maka harus sebelum masa gigit tersebut.
Fogging sebagai bentuk kegiatan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dapat dilakukan ketika sudah ditemukan kasus DBD positif.
"Fogging hanya dapat memberantas nyamuk dewasa. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan 3M plus," tambah Jowangkay.(Devon Pondaag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar