RATAHAN,BLITZ – Setelah masyarakat Minahasa Tenggara (Mitra), dihebohkan dengan kasus kepemilikan senjata api (senpi) oleh warga sipil dan kasus penganiayaan yang terjadi di lokasi pertambangan PT. Bangkit Limpoga Jaya (BLJ),akhirnya jajaran direksi perusahan tersebut melakukan klarifikasi.
Hal ini merebak dimedia sosial tentang berita tersebut dan mengusik perusahan tersebut yang mengharuskan Direktur Pusat BLJ Dede Tjin dan Direktur Noerhalim mengklarifikasi kasus ini.
Bersama Inggrid Bawias Pengacara BLJ menyatakan bahwa Pemberitaan itu tidak benar dan ditunggangi bahkan menurutnya hal ini merupakan pembohongan publik.
Menurut pihak perusahaan, pemberitaan tersebut tidak benar. Insiden yang terjadi justru Basecamp PT. BLJ, Kamis, 9 Februari 2023 (beberapa waktu kemarin), menjadi korban penyerangan dari sekelompok orang, belakangan diketahui dikoordinir oleh oknum Kepala Security Perusahaan berinisial MW.
“Pada saat itu, Direksi yang berada di perusahaan dan para karyawan lainnya yang telah menjadi korban penyerangan yang dilakukan sekelompok masa yang membawa senjata tajam dan kayu,” ungkap Inggrid S Bawias salah satu direksi perusahaan diiyakan Widi Syaleindra.
Bahkan, lanjut Bawias, akibat dari penyerangan tersebut, selain menghancurkan Basecamp PT. BLJ, juga melukai Direktur Noerhalim. “Sehingga sebagai salah satu korban pengancaman dan penyerangan yang mengalami luka-luka pada malam itu, Direktur telah melaporkan permasalahan ini ke Polres Mitra, dan saat ini sedang berproses,”kata Bawias.(Devon pondaag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar