Minsel Blitz--Pembuatan Tanggap darurat pasca bencana abrasi pantai yang terjadi di Wilaya Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan pada waktu lalu, kini hampir selesai.
Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Balai Wilaya Sungai (BWS) Sulawesi I Ir. I Komang Sudana, MT saat bersama Bupati Minahasa Selatan Franky Donny. Wongkar, SH dalam meninjau langsung lokasi tersebut. Rabu (30/05/2023).
Sudana menjelaskan,selain meninjau lokasi, pihaknya akan berkordinsi dengan pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan terkait pekerjaan tanggap darurat yang di kerjakan sudah hampir selesai.
Menurut Sudana, pekerjaan tersebut pekan depan akan segera selesai mengingat progres yang di kerjakan saat ini sudah mencapai 90%
"Ada beberapa hal yang harus disampaikan terkait pekerjaan tersebut selain progres yang hampir selesai, Salah satunya juga, pembuatan tanggul yang terbuat dari Geobeck." Ucap Sudana kepada awak media
Lanjut Sudana, Kami telah berkordinasi dengan pemerintah kabupaten Minsel bahwa, apa yang telah telah kita bangun ini, untuk dapat menjaga dan mengamankan bersama." Ujar Sudana
Lebih lanjut Sudana berharap kedepanya tidak lagi terjadi hal-hal yang membahayakan dan tidak menjadi dampak negatif dari warga yang ada di sekitar pantai.
Sudana menambahkan, dalam pembuatan talut tersebut, untuk kedepanya pihaknya telah mengusulkan untuk penanganan permanen.
"Kami akan berupaya kedepannya akan ada penanganan permanen agar lebih rapi dari yang suda ada sebelumnya." Tutur Sudana.
Disamping itu, Bupati Minahasa Selatan Franky Donny. Wongkar, SH mengatakan, sangat bertrima kasih dan bersyukur kepada semua pihak dalam hal ini Kepada Pemerintah Pusat, lewat Balai Sungai,kepada DPR-RI, Pemerintah Provinsi Sulut, Bpk.Gubernur Olly Dondokambey yang telah merespon akan kebutuhan Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Minsel.
"Ini merupakan hasil dari pertemuan-pertemuan sebelumnya dari pasca bencana, dan kita semua bisa lihat bersama hasilnya" Ucap Bupati Franky.
Bupati sangat berharap, selain peran penting dari pemerintah, masyarakat yang ada disekitar penanganan tanggap darurat agar dapat menjaga bersama agar aset tersebut tetap dalam kondisi baik.
Dalam kesempatan tersebut juga, Bupati Franky menginstruksikan kepada camat dan lurah agar terus aktif memantau, membantu dalam menjaga akan Geoback tersebut.
Turut hadir dalam kesempatan, Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Balai, Dr. Iskandar Rahim; PPK OP Wilayah 3 Balai, Frans Manampiring; Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda, Asisten Administrasi Umum, Kepala Dinas PUTR, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kepala Sat Pol PP, Kepala Dinas Kominfo, Kepala BKPSDM, Camat Amurang, Lurah Uwuran Satu, Lurah Bitung bersama Kepala Lingkungan setempat.
Untuk diketahui, Geobag Non Woven yaitu jenis geobag yang dibuat menggunakan material geotextile non woven. Geobag geotextile non woven memiliki bentuk fisik berwarna putih.
Geobag geotextile non woven banyak digunakan untuk konstruksi pengendalian abrasi di bibir pantai, pembuatan tanggul sementara pada area konstruksi atau pada penanganan banjir luapan sungai, rob dan tanah longsor.
Herdy Wauran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar